Alhamdulillahi rabbil'alamin,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Puji syukur aku panjaykanhanya kepada sang khaliq, sang penguasa alam semesta, dan pengasih bagi seluruh umat, Allah swt,,, karena telah menghadirkan sosok-sosok yang membuatku dapat bertahan dalam hidup hingga detik ini. Mereka adalah manusia-manusia terpilih yang menjadi perantara pertama antara seorang hamba dengan Tuhan-NYa ........... Dan aku selalu menyebutnya dengan sebutan Mama dan Papa.
Mama.......................................,,,,,,,,,,,
Sebuah sebutan yang slalu ku panggil pada sesosok perempuan pada detik pertama ruhku ditiupkan oleh sang zat Yang Maha Suci, dan di tempatkan pada tempat terbaik dalam dirinya. Aku takkan tahu apa yang akan terjadi pada diriku apabila ia tak menerima diriku dalam dirinya, mungkin takkan pernah ada cerita tentang dirinya seperti pada detik ini aku sedang menceritakan tentang sosok yang telah memberikan cinta dan kasihnya padaku.
Tentang Mama:
Beliau bernama Asmina Yussuf, dilahirkan di Tepeleo 5 mei 1962, anak ke empat dari enam bersaudara. Pada usia lima tahun ia sudah di tinggalkan oleh ibunya, yang kami panggil dengan sebutan nenek , sepeninggal ibunya ia hidup bersama ayah dan saudara-saudaranya. Karena dalam keluarga hanya ada dua anak perempuan, yaitu ia bersama kakak perempuanya yang kami panggil dengan sebutan mama tua, mama tua adalah sebutan yang ditujukan bagi perempuan yang dalam keluarga merupakan anak perempuan tertua, dan yang dapat menyapanya dengan panggilan tersebut adalah anak dari adik perempuannya.
Sejak saat itu, ia tumbuh menjadi anak perempuan yang perkasa, bukan karena kemampuannya berkelahi, tapi ketegaran dirinya melalui hari tanpa seorang ibu disampingnya, dan dengan keseharianya yang berbeda dengan anak-anak perempuan seusianya saat itu. Dimana masa kecilnya dilewati dengan membantu ayah dan saudara-saudaranya menjaga adiknya yang saat itu masih balita, ia juga sering ikut serta bersama ayahnya pergi ke kebun, yang jaraknya kira-kira sepuluh kilometer dari perkampungan penduduk dengan berjlan kaki.
Latar belakang pendidikan, pernah melewati janjang SD di tepeleo, SMP Bicoli Haltim, SMA Islam Ternate, dan terkhir mengambil diploma matematika di Universitas Pattimura Ambon. Selama menempuh pendidikannya banyak lika-liku hidup yang ia lalui.
Mulai dari SD, ia melewati hidupnya berbeda dengan teman-teman sebayanya yang menghabiskan hari-hari mereka dengan bermain-main, karena dalam keseharianya selain pergi ke sekolah ia juga membantu pekerjaan rumah kakak dan ipar-iparnya, ia membantu memsak di dapur, mencuci pakaian, dan menimba air. Semua itu ia lakukan dengan ikhlas. Dan menginjak SMP selain membantu pekerjaan rumah tangga, ia juga membantu menjaga keponakan-keponakannya yang masih balita. Tak jarang pad waktu libur ia bersama ayah dan kakak laki-lakinya pergi ke sebuah pulau di depan desa Tepeleo yang letaknya kira-kira 20 km membuat kopra dan menyuling sagu.
Semua itu ia jalani, karena itu merupakan salah satu sumber penghidupan keluarga. Dan pekerjaan ini merupakan salah satu saksi ketika ia nganggur satu tahun setelah lulus SD, karena kondisi finansial keluarga yang kurang mendukung pada saat itu. Setelah satu tahun menganggur ia melanjutkan sekolahnya di bantu biaya dari kakaknya yang telah bekerja, dan sekolah berikutnya yaitun SMP Bicoli.
Setelah lulus dari SMP, ia melanjutjan sekolah di SMA ISLAM Ternate. Dan satu pengalaman yang tak pernah ia lupakan semenjak ia menempuh pendidikannya selama ini ialah, ia sempat tidak lulus ujian dalam UAN, padahal ia merupakan salah satu siswa terbaik di angkatannya saat itu..., tapi sekali lagi ia tak menyerah dan putus asa, dengan support dari guru-guru dan keluarganya, ia tetap melanjutkan sekolah sampai nenamatkan sekolahnya. Karena menurutnya ",,, kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan....."
Lulus dari SMA, beliau melanjutkan studinya di UNPAT (Universitas Pattimura) AMBON, dengan jurusan matematika, ia hanya melanjutkan studi selama satu tahun mengingat kondisi keluarga pada saat itu yang tak memungkinkan ia melanjutkan hiangga selesai. Jadi ia hanya mendapat gelar D1 matematika, setelah itu ia kembali ke kampung halaman dan di angkat menjadi pegawai negeri/ guru di SMPN 1 PATANI, 1984.
Tahun 1988, ia menikah dengan seorang pemuda asal pulau Gebe, pulau yang terletak di ujung Halmahera. Dan lelaki itu pula yang merupakan ayah dari anak-anaknya. Setelah menikah mereka di karuniai seorang putri yang merupakan buah cinta pertama keduanya yang di beri nama Syahwiah Abd. Rahim, Tepeleo november 1988. setelah itu menyusul anak ke dua yang di beri nama Syamsiah Abd. Rahim, Sanafi april 1990. Tetapi selama kurang lebih empat tahun ia dan anak-anaknya tidak tinggal bersama dengan suaminya, karena ia di hadapkan oleh tugas yang harus memisahkan mereka.
Tahun 1993, setelah genap mengabdi di SMP 1 Patani, ia pindah mengikuti suaminya. pada saat itulah profesinya sebagai guru di lanjutkan di tanah kelahiran suaminya. Dan pada tahun itu juga mereka di karuniai seorang anak laki-laki yang di beri nama Hamdallah Abd. Rahim, Kapaleo Februari 1993. Enam tahun berselang lahirlah anak terakhir yang yang di beri nama Hijriah Mega, April 1999.
Beliau adalah sosok seorang Istri dan seorang ibu yang sangat bijaksana, ia tetep setia mendampingi suami dan anak-anaknya hingga detik ini, di pulau Gebe, yaitu pulau dimana putra dan putrinya tumbuh menjadi anak yang bersahaja.
Mungkin hanya inimsedikit kisah yamhg ku ketahui tentang sosok perempuan yang detik pertama aku lahir dan sampai akhir hayatku, akan selalu menyapanya dengan sebutan ",,,,,,,,,,,,,, M A M A .............."
*********** I LOVE YOU MOM*******************
MyNiceSpace.com
Papa.......................
papa adalahpapa adalah sesosok lelaki yang telah menjalma menjadi seorang kesatria, kesatria yamg memberikan perlindungan dengan penunh tanggung jawab, yng dibumbui rasa cinta serta kasih sayang terhadap keluarganya, itulah sosok suami sekilgus orang tua bagi istri dan anak-anak.
Tentang papa;
Beliau Abd. RAhim A. Karim, lahir di Sanafi, 28 januari 1961. Sejak kecil tinggal bersama keluraganya di pulau Gebe, masa kecilnya merupakan masa dimana ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang mempunyai tekad yang kuat terhadap apa yang dicit-citakan.
Latar belakang pendidikannya, beliau melewati jenjang pendidikannya SD di pulau Gebe, dan di usianya yang seharusnya untuk masa sekarang sudah duduk di bangku kelas 5 SD, tetapi di usianya yang ke-11, ia baru menduduki kelas 1 SD. Mungkin hal ini di sebabkan karena minimnya pengetahuan pada masa itu sehingga proses pendidikannya pun berbeda, seperti yang kita ketahui bahwa proses pendidikan yang dicapai seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya tentang suatu hal yang berkaitan dengan pendidikan itu sendiri.
Kemudian SMP, ia melanjutkan sekolahnya di SMP DOM, Irian. Disana ia tinggal bersama keluarga yang berdomisili di Irian, tak sedikit waktu yang ia jalani dalam menempuh pendidikanya, dengan belajar ia juga meliangkan waktunya dalam mengerjakan pekerjaan rumah karena ia berpikir "ia tak mau membebani orang lain dalam kesehariannya, ia ingin menjadi anak yang mandiri, yang dapat berguna bagi orang lain."
Dan pada jenjang ini, merupakan bagian dari hidupnya menjadi seseorang yang berjiwa besar, banyak hal yang yang menjadi kenangan paling bersejarah dalam hidunya, yaitu tepatnya ketika ia duduk di bangku SMA. Ia mengalami masa-masa menjadi seorang anak yang berjuang dengan niat meringankan beban orang tua dalam dalam membiayai sekolahnya yang pada saat itu berada pada tingkat atas, dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Oleh sebab itu, ia berinisiatif untuk bekerje paro waktu di sela-sela kesibukannya menuntut ilmu,.. dan tak terbayangkan olehku sama sekali ia yaitu ia menjadi seorandng penjual ikan dan kayu bakar keliling dengan berjalan kaki menawarkan jualannya kepada para pembeli. Ia takpernah malu karena selama ia melaksanakan pekerjaannya ia berpikir bahwa selama ia bisa mendapatkan uang dengan cara halal, ia takkan pernah malu,......... dan ia merasa dengan itu ia dapat mengurangi beban orang tuannya.
Dan akhirnya tibalah ia di akhir pendidikannya, dimana hanya sebatas semester tiga jurusan ekonomi di Uneversitas Cendrawasih, ia mengeyam bangku perguruan tingginya. Dengan alasan orang tuanya tak dapat lagi membiayai pendidikannya, yang mana adik-adiknya juga sedang melanjutkan sekolah mereka. Ia pun pulang dan bekerja di tanah kelahirannya, yang merupakan daerah penghasil nikel.
Musim dan tahun pun berlalu, dan membawanya dalam situasi romansa cinta yang merupakan suratan takdir Ilahi, yang telah mempertemukannya dengan seorang gadis yang menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya hingga detik ini, dan perempean itu adalah "Asmina binti Yusuf Kopral". Dan melahirkan anak-anak yang Insyaa Allah bisa berguna bagi agama, keluarga, nusa dan bangsa..AMIN...
Itulah sepenggal cerita lalu dari dari papa,.. yang kucoba mereplay ulang dalam memoriku ini, dalam sebuah bentuk motivasi, yang membangkitkan semangat dalam menjalani hidup ini.
........................I LOVE YOU DAD...............................................
MyNiceSpace.com
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]