11-13 mei 2009,
Mungkin ini merupakan salah satu pengalaman yang takkan bisa kulupakan, bukan hanya karena pertama kalinya aku menginjakkan kaki di R.S Wahidin Sudirohusodo Makassar, semenjak hampir satu tahun aku tinggal di Makassar.
Kesan pertamaku saat masuk didalamrumah sakit, aku seakan bertanya pada diriku sendiri bahwa inikah tempat akuakan mengabdi menjadi seorang perawat?????????
Tanda tanya itu slalu terbayang di benakku, karena selama ini aku tak pernah membayangkan akan brad ditengah-tengan pasien yang membutuhkan uluran tanganku.
Dan aku slalu takut untuk membayangkan, ketika aku harus menghadapi pasien dari berbagai kalangan dan berbagai penyakit pula. Dengan melihat latar belakangku yang terhadap luka dan merasa sakit ketika melihat orang meringis kesakitan. Seketika itu pula aku mteringat pada kedua orang tuaku, sehingga sebelum dimulai pembukaan penerimaan praktikan oleh pihak rumah sakit, aku menelpon papa untuk memberitahukan perasaan apa yang kualami pada saat itu.
Karena dengan mendengar suara papa ataupun mama aku sudah merasa tenang, mereka adalah motivator terbesar dalam hidupku saat ini. Mereka adalah maanusia-manusia pilihan yang yang ditakdirkan oleh Sang Empunya hidup ini dalam mengisi hari-hariku yang selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus kutempuh.
Ketika aku mendengar suara papa yang mengatakan bahwa", itu adalah masa depanmu dan berbuatlah yang terbaik, lawanlah segala gejolak ketakutan dalam dirimu karena kamupasti bisa, karena papa dan mama selalu mendoakan yang terbaik bagimu." Dengan kata-kata yang kudengar langsung dari papa itulah membuatku berani menjalani tiga hari observasi di rumah sakit.
11 mei 2009,
Saat aku mengetahui aku mendapat tempat observasi dibagian syaraf Lontara Tiga,. pada hari tersebut aku seakan seperti orang yang bingung ketika melihat klien yang tidak dapat menggerakkan beberapa bagian dari anggota tubuhnya. Hari pertama aku dan teman-teman sekelompokku melihat-lihat pasien disetiap kamar, dengan di bimbing oleh ners Elly dan senior dari ners B Unhas.,,kami di beritahukan agar melihat mengidentifikasi kebutuhan dasar klien yang harus terpenuhi, sangat melekat dalam ingatanku pasien yang hingga saat ini namanya masih terngiang di telingaku adalah, ibu Jumaria, ibu Yaji, ibu Martha. Pasien-pasien itu sudah sangat tua, mungkin usianya sekitar 60-an lebih.
12 mei 2009,
selasa adalah hari keduaku dan teman-teman observasi di RS, hari itu merupakan hari dimana aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri ketika seseorang akan di jemput pulang oleh yang Empunya hidup ini, aku melihat detik-detik terakhir ia menghembuskan nafasnya. Ia adalah seorang pasien yang berusia sudah sangat tua, ketiek kepergiannya tepat pukul 10.00 wita.
Mungkin karena dokter jaga sudah mengetahui keadaanya sehingga, dokter meminta kepada coass agar selalu berada disamping klien dengan mengukur tanda-tanda vitalnya setiap 10 menit. Kondisis ini sudah diberitahukan kepada keluarga pasien, sehingga mereka semua berkumpuldi ruangan itu, sampai ibu mereka pergi untuk selamanya.
Pada saat itu, hatiku saat sedih dan terharu, aku menyadari bahwa hidup dan matinya kita manusia semua berada dalam kuasa-Nya. Aku tak tahu dan takkan pernah tahu, ada rencana apa yang diberiken Allah pada makhluknya, tetapi aku tahu bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik pada hamba-Nya yang bertakwa........
13 m1i 2009,
Akhirnya tiba juga pada hari terakhir observasi. Aku mendapatkan banyak pengalaman saat berda di RS, aku juga mulai berusaha mengambil manfaat dari semua yang ku dapat disana walaupun aku tahu bahwa sangat sulit menjadi perawat.... tetapi aku berpikir bahwa ini tetap akan kujalani ketika aku telah mengambil pilihan menjadi seorang perawat......
Oleh karena itu, aku berharap pada diriku bahwa aku bisa melewatinya,,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!!!!
Rabu, 13 Mei 2009
In R.S Wahidin
Diposting oleh My Lovely For My Island di 08.59
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar