BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 26 April 2009

Me and Nursing

Semangat!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Mungkin kata itu yang selalu ku teriakkan agar dapat membuka mataku lebar-lebar, menatap masa depan yang ada di depan mata. Aku tak tahu mengapa setiap kali aku teriakkan kata semangat pada diriku, seakan ada energi baru yang timbul dan menggerakkan niatku untuk terus bersemangat mencapai segala yang menjadi tujuanku.

Ketika banyak tanda tanya yang terlintas dalam benakku, yaitu apakah aku bisa malakukan yang terbaik dalam hidupku?,,,,,,,,,,, seakan-akan ada jawaban yang berbisik padabatinku bahwa aku bisa melakukannya. Dan ini merupakan proses awal dalam mencari jati diri yang sebenarnya.

Mungkin jika aku mengisahkan tentang diriku yang dihadapkan dalam sebuah dilema yang mengharuskan aku untuk memilih jalan yang akan kutempuh, dimana pilihan yang datang dari keinginanku sendiri dan keluarga yang sangat aku cintai. Dan cerita ini adalah sebuah pilihan yang sedang aku jalani sekarang, yaitu antara diriku dan keperawatan.

Sebenarnya sejak kecil aku bercita-cita ingin menjadi seorang guru seperti mama, yang mana bisa memberikan kontribusi penuh di dunia pendidikan, dan mengabdi sebagai guru ditempat dimana aku dilahirkan. Aku ingin berbagi ilmu dengan mereka yang tidak sempat mengecap manisnya bangku pendidikan, dan juga secara langsung berhubungan dengan adik-adikku yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa ini.

Dalam benakku, sungguh indah ketika berada ditengah-tengah mereka generasi penerus bangsa, aku tak sekedar ingin menjadi guru yang memberikan ilmu kepada muridnya, tetapi ingin lebih menjadi orang yang mewakafkan ilmunya di jalan Ilahi.,,,,,,,,,,,,,Aku tahu semua itu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Dan inilah saatnya gerbang pertempuran dibuka antara ego yang memuncak dalam diri dan suatu proses keikhlasan yang harus ditempuh dengan penuh kesadaran, tepatnya ketika aku memilih menempuh pendidikan di jurusan ilmu keperewatan, yang pada dasarnya tak pernah terlintas sedikitpun dibenakku untuk menjadi seorang perawat, karena sejak kecil aku adalah anak perempuan yang tidak tahu kenapa sangat takut melihat darah, luka, apalagi melihat orang yang sakit rasa-rasanya tubuh ini yang merasakan sakit yang mereka rasakan.

Dari pengalaman masa kecilku itulah yang sampai saat ini masih membelenggu pikiranku. Sebenarnya ini bukan sesuatu yang harus aku jadikan alasan. Oleh karena itu aku sangat bersyukur karena telah di berikan keluarga yang sangat mendukung aku dalam menjalani semua ini, especially for my parents.

Saat denial yang timbul,,,,,,,,,,,,,


Pertama kali aku diminta mama, papa dan semua keluarga untuk mengambil jurusan dibagian kesehatan, aku berpikir hanya mau mengambil pendidikan dokter karena melihat belum ada satupun dokter di daerahku yang memang asli putra daerah, sedangkan perawat sudah ada beberapa yang mengambil jurusan tersebut, walaupun hanya sebatas pendidikan D3.

Jadi pada akan menjalani tes di Weda, aku pikir bahwa aku akan tes masuk di salah satu universitas di Yogyakarta, dimana disanalah tempat kakak pertamaku melanjutkan pendidikan, tapi tak pernah terbayangkan olehku ketika aku diberitahu bahwa tesnya dibuka hanya untuk jurusan-jurusan kesehatan karena tes yang akun ikuti tersebut adalah tes jalur kemitraan (JNS), tepatnya di Universitas Hasanuddin yang kini aku bernaung sebagai salah satu mahasiswa dari ribuan mahasiswa UNHAS.

Pada saat tes aku hanya berharap bisa lulus di pendidikan dokter, tetapi pada saat kami di beri dua alternatif pilihanyaitu pilihan pertama adalah pilihan yang mau diambil, dan pilihan ke dua adalah pilihan yang menjadi cadangan. Sehingga hari-hari sebelum memasuki tes, aku bertanya pada mama dan papa jurusan mana yang harus kuambil, kemudian mama mengusulkan pilihan utamanya kedokteran dan kedua keperawatan, menurut mama lagi pula keperawatan yang dibuka adalah prodi S1 keperawatan, jadi itu yang menjadi landasan aku mengambil dua pilihan tersebut.

Dan ternyata setelah hasil tes keluar dan di beritahu aku lulus pada pilihan keduaku, aku tak tahu perasaan apa yang sebenarnya yang ada dalam benakku antara percaya dan tidak percaya. Tetapi aku mencoba membuka mata ternyata mama dan papa sangat mendukungku, walaupun mama tahu sebenarnya ini bukan yang aku inginkan, yang kuingat mama berkata bahwa aku bisa melakukan yang terbaik. Dari dukungan dan motivasi dari mereka yang kucintailah yang membuatku tetap selalu tersenyum, walaupun banyak hal yang berkecamuk dalam dada ini.

Oleh karena itu aku tidak mau mengecewakan mereka, walaupun untuk beradaptasi dengan ini sangat sulit buatku. Aku harus menutup segala harapanku untuk menjadi salah seorang dari pahlawan tanpa tanda jasa. Tetapi walaupun nantinya aku berprofesi sebagai perwat aklu tetap ingan menjadi seorang guru, karena tidak menutup kemungkinan dari perawat inilah bisa menjadi guru bagi diri sendiri dan orang lain.

Dan jika kelak aku memang ditakdirkan menjadi seorang perawat,aku akan berusaha menjadi perawat yang profesional. Karena itu merupakan salah satu kunci agar profesi perawat tidak di underestimed oleh profesi lain....


Hidup keperawatan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bangkitlah perawat, jadikan dirimu bermanfaat bagi umat manusia............!!!!!!!!!!!!

""""""""""keep spirit!!!!!!!!!!!!!!!!

0 komentar: