RABU, 1 SEPTEMBER 2010...
Tak terasa dua tahun sudah aku berada jauh dari orang tua dan keluarga yang sangat aku cintai dan yang selalu kurindukan. Dan tiba saatnya hari dimana aku diberikan kesempatan oleh Allah Swt, bertemu dan melepas kangen dengan mereka dalam keadaan masih melihat dunia ini dengan kedua bola mataku, rasanya begitu mengharukan.
Bermula dari ajakan teman-teman yang memintaku agar turut serta dalam kegiatan kepanitian yang akan diadakan di pusat pemerintahan Halmahera Tengah, tepatnya di kota kabupaten, Weda. Sebenarnya ada rasa ragu dalam hatiku ketika harus memutuskan ikut atau tidak dalam kegiatan ini, karena sebelumnya aku telah punya rencana bersama kakak perempuanku untuk berlibur di Jogja untuk menyambut Ramadhan bersama,setelah tiga tahun tak pernah merasakan Ramadhan bersama. Hal ini diusulkan langsung oleh mama, kata beliau" kalau tidak pulang ke Gebe, ke Jogja saja puasa bersama kakak".
Tiba-tiba ada yang bergejolak dalam batinku antara kegiatan di daerah atau berlibur bersama kakak, yang pada saat itu tengah sibuk dengan PPL di luar kota. Sehingga jawabannya pun muncul ketika aku melakukan sholat istikhorah agar dapat memberikan kemantapan hati dalam pilihan yang telah aku ambil. Akhirnya aku pulang bersama teman-teman panitia, yang telah memesan tiket Sriwijaya Air sebagai alat transportasi kami ke Tte, tepatnya pada Selasa dini hari tanggal 13 juli 2010. Sebuah keberangkatan yang mengharukan, dimana aku harus meninggalkan Makassar dengan perasaan sedih, was-was, dan bingung.
We're coming Halteng,,,
Makassar-ternate, 13 juli 2010. Bandara Sultan Babullah seakan-seakan tahu akan kedatangan kami, sehingga ada hal yang membuatku terharu, karena mengingat hari yang lalu, dimana aku berada di bandara ini untuk pertama kalinya dengan tujuan perjalan ke Makassar dalam rangka melanjutkan studi, dan kini aku berada di tempat yang sama ketika aku belum selesai meraih apa yang menjadi tujuan utamaku, yaitu berhasil membawa pulang Ilmu dan Pengetahuan yang menjadi pegangan dan tiket untuk masa depanku kelak. Papa adalah saksi keberangkatan dan kedatanganku kembali di salah satu bekas tanah jajahan Portugis dan Spanyol, kota Ternate.
Hanya jangka sehari kami berada di kota Ternate, dan tujuan kami selanjutnya yaitu Weda. Rabu, 14 juli 2010 dini hari kami melanjutkan perjalanan dengan speed menuju Gita, tepatnya di pulau Halmahera. Dalam perjalan yang menyita waktu selama kurang lebih 2 jam peerjalanan itu, membuatku tidak sanggup melihat riak-riak air laut yang berkecamuk, sehingga membuatku memejamkan mata sampai tiba di pelabuhan.
Di pelabuhan telah siap sebuah mobil yang menjemput kami dari Weda, sehingga setelah turun dari speed kami langsung menuju mobil yang telah menunggu dan siap berangkat. Dalam perjalanan menuju Weda, di antara menahan perut yang meliuk-liuk dan kepala yang terasa berat, aku melihat banyak hal yang membuatku terkesima, salah satu diantaranaya adalah perubahan infrastruktur oleh pemerintah kabupaten Halmahera Tengah dalam jangka waktu kurang lebih dua tahun... It's Fantastic!!!!
Antara rasa kagum dan tanda tanya yang menyelinap dalam dada, kagum karena perubahannya sungguh di luar dugaan, dan bertanya karena bingung dengan kondisi yang ada sekarang. Tetapi sepertinya aku disambut dengan sesuatu yang sejak tadi menggelisahkanku,. Ups,, akhirnya keluar juga segala muatan yang ada dalam perutku. muatannya berupa cairan yang pekat berwarna putih, mungkin cairan itu hasil dari pinang yang aku makan selama perjalanan dari Gita menuju Weda.
Rabu, 01 September 2010
Memories of IPMA halteng Makassar
Diposting oleh My Lovely For My Island di 00.07 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)